WAKTU
teramat berharga untuk disepelekan, karena tak sesederhana kata yang
terucap. Ia diam seribu bahasa, sampai- sampai manusia seringkali tidak
menyadari kehadiran dan melupakan nilainya, walaupun segala sesuatu,
selain penciptanya, tidak akan mampu melepaskan diri darinya.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali
orang- orang yang beriman dan mengerj...akan amal shaleh dan nasehat-menasehati
supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati dalam kesabaran.” (QS.
Al-‘Ashr : 1-3).
Waktu terus berjalan tanpa mau menunggu
sedetik pun. Tanpa sadar, kita sudah dibawanya pada sebuah penyesalan
bila tidak bersungguh – sungguh memanfaatkannya.
Waktu ibarat
pulsa pada HP, bayangkan apabila anda memiliki pulsa Rp. 50.000,- setiap
paginya, dan masa aktif pulsa itu akan habis pada malam harinya.
Tentunya kita akan menggunakannya dengan semaksimal mungkin , dengan
menelepon, sms kepada kerabat-kerabat dan lain sebagainya. Karena jika
tidak, rugilah kita. Pulsa itu akan hangus terbuang percuma.
Pada hakikatnya semua manusia diberi modal waktu untuk hidup, yaitu umur
yang telah ditetapkan baginya. Modal itu setiap hari, jam, menit dan
detiknya berkurang. Sebuah hal yang mesti kita renungkan agar kita tidak
mendapatkan kerugian nantinya.
Tidak terbit fajar suatu hari,
kecuali dia berseru,”Putra-putri Adam, aku waktu, aku ciptaan baru, yang
menjadi saksi usahamu. gunakanlah aku karena aku tidak akan kembali
lagi pada hari kiamat.”
( Kitab Syuruth An-Nahdah).
Kita
hidup dalam tiga waktu, pertama hari kemarin. Kita tak bisa mengubah
apapun yang telah terjadi, tak bisa menarik perkataaan yang telah
terucapkan, tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulang
kegembiraan yang kita rasakan kemarin.
Kedua, hari esok. Hingga
mentari esok terbit, kita tak tahu apa yang akan terjadi, kita tak bisa
melakukan apa-apa esok hari, kita tak bisa melihat sedih atau ceria
esok hari.
Yang ketiga adalah hari ini. Pintu hari kemarin
telah tertutup. Pintu hari esokpun belum tentu terbuka. Maka buatlah
yang terbaik hari ini. Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini,
bila mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan kekuatan esok hari.
Hiduplah hari ini, karena yang ada adalah hari ini. Perlakukanlah setiap
orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk
pada kita. Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin
besok cerita sudah berganti. Ingatlah bahwa kita menunjukan penghargaan
pada orang lain, bukan karena siapa mereka, tetapi siapakah diri kita.
Jadi jangan biarkan masa lalu mengekang atau membuat bingung.
Lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga.
“Kenyataan hari ini adalah kumpulan perbuatan masa lalu,
dan mimpi-
mimpi kita esok hari adalah kenyataan yang kita lakukan hari ini.”
Semoga bermanfaat. , Tetap istiqomah dan semangat menjalani
hari-harimu.
Rabu, 19 Februari 2014
PESONA WAKTU
Posted by Muhamad Saefudin on 22.06
0 komentar:
Posting Komentar