Kulihat keletihan dari parasmu, keluhan pada kata katamu, kelelahan pada gerikmu, ketegangan pada jiwamu.
Hidup di saat ini memang semakin berat, hari-hakian panjang, pelita hati pun terkadang meredup bergoyang dipermainkan badai hidup.
Kutahu, karena kita melewati jalan yang sama.
Namun usia kita, adalah masa pendakian kita. Saat kita berjuang, dengan peluh dan pengorbanan. Saat kita menguji ketabahan. Saat kita mencari tahu dimana ujung titik nadir.
Sahabat...
Genggam cita dengan erat, kejar..., teruskan mengejarnya
Kejar dengan segenap jiwa raga, dengan cinta dan suka cita.
Impikan cita bagai merindu belahan jiwa, yakinlah ia menunggumu setia.
Menunggu dengan pakaian terindah, menunggu dengan senyum merekah.
Kutahu, karena saat ini pun ia sedang memandangimu.
Sahabat...
Walau kini posisi berdiri kita beragam, walau nanti puncak kita berbeda. Jangan jadikan sebagai halangan untuk bergandeng tangan. Namun artikan sebagai harmoni sang pencipta.
Dunia masih berputar kawanku, angin pun selalu berubah. Setiap tarikan nafas, setiap degupan jantung adalah anugrah.
Kesempatan tak pernah hilang, namun butuh kolam yang tenang untuk terlihat, butuh kehangatan untuk menguak kabut pekat.
Kuingin kita bersama hingga akhir perjananan nanti
Bercerita tentang indahnya perjalanan, lucunya sandiwara kehidupan, manis getirnya takdir.
Karena yakinilah kenikmatan pada sebuah perjuangan yang utama bukan pada hasil, namun dalam perjalanannya.
Maka berjalanlah dengan lapang dada, dengan hati berbunga.
Sahabat...
Perjalanan kita masih panjang, namun bersamamu aku riang
Beban kita kian berat, namun bersamamu aku semangat
Pikiran semakin penuh, tapi bersamamu ku tak jenuh
Penggalan jalan di depan masih kelam, tapi bersamamu kurasakan tentram.
Sahabat...
Terima kasih......