Blogger news

Jumat, 14 Februari 2014

RENUNGAN DALAM HATIKU



Apa sich arti CINTA…!!!


“Cinta”. Kata yang tak asing lagi didengar. Malah mungkin menjadi kata yang manis didengar,apalagi bila disertai kata “Pacaran” atau “Relationship”. Kata-kata yang dibilang manis ini biasanya berbunga mekar  Mpada kalangan remaja,khususnya pelajar SMP atau SMA,anak SD pun sudah mulaii mengenal kata ini. Maklum saja,hampir setiap saat kata ini selalu nongol di media masa. Entah itu film,sinetron,novel,sampai lagu pun isinya cinta semua.
            Kenapa, setiap hal yang berkaitan dengan cinta,pacaran,atau pujaan hati tidak pernah absen dalam kehidupan  ??? padahal istilah pacaran itu tidak ada dalam kamus Besar  Agama Islam.
              Zaman sekarang,sudah mulai ada yang berdalih dengan istilah pacaran ala Islam ?. Yang gimana sich, pacaran ala Islam itu?” Kalau tengah malam,si Akang suka bangunin buat shalat tahajud. Itu tandanya dia itu sayang,makannya dia ngajakin beribadah,”gitu katanya.Padahal kalo emang ngajak beribadah,kenapa Cuma ke satu orang ?  Lagian emang abis itu bakal basa tahajud dengan khusyu ? Jangan-jangan yang ada pas sholat,bukannya mengukir nama Allah dalam hati malah wajah si dia yang terus teringat. Na’udzubillah min dzalik.
            Tuh kan,padahal ngga bertatap muka langsung,tapi tetep aja bias mengundang dosa. Coba bayangkan bagaimana jika melakukan kontak langsung ? Dosa yang bagaimana lagi yang akan ditimbulkan ? Zinah hati yang memang sudah pasti ada,hati yang berzinah memikirkan dan melamunkan terus si dia. Kemudia zinah telinga,yang setiap kali dilakukan saat mendengar suara merdunya. Terus zinah lidah,yang digunakan untuk mengeluarkan kata-kata rayuan. Zinah mata,dengan melihat foto si dia untuk mengobati rasa rindu atau digunakan untuk memandangi terus si dia saat berada di dekatnya. Ditambah lagi dengan zinah kaki,kaki yang digunakan untuk pergi menemui dia sama aja dengan zinah. Apalagi bila sampai tangan mulai beraksi,maka Na’udzubillah,dosa yang bagaimana lagi yang akan datang ?
            Sudah tahu kan pacaran itu dosa. Tapi kenapa masih dihanggapi juga ? Jika dosa seperti pacaran itu masih saja dilakukan dengan senang hati,maka apa bedanya dengan lalat yang selalu menghinggapi kotoran ? Lalat itu bias menjadi biangnya penyakit. Seperti halnya orang yang berpacaran,tapi kemudian melewati batas hingga akhirnya menjadi aib bagi dirinya dan keluarganya. Na’udzubillah !
            Berbeda halnya dengan kupu-kupu. Awalnya hanya seekor ulat yang menjijikan. Kemudian bersabar dan berpuasa didalam kain sutra yang terbungkus dengan indahnya lalu menjadi kupu-kupu yang cantik. Kupu-kupu yang selalu berguna untuk penyerbukan di setiap dia hinggap.
            Walaupun awalnya dikatai “tidak laku” lantaran tidak pacaran,tapi jika tetap menjadi diri sendiri,dan tidak memperdulikan perkataan yang tidak selayaknya untuk didengar. Maka Insya Allah bias menjadi kupu-kupu yang bias melahirkan karya untuk memotivasi orang lain agar membuat orang bangkit dan melakukan hal yang lebih positif. Bukan malah membuat karya yang isinya cinta dan mambuat orang lain semakin terjerumus dengan cinta.




0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews
Batman Begins Background